Kita punya cerita yang berbeda. Aku saja yang selalu memaksakan
untuk menyamai cerita mu. Nyatanya kita tetap berbeda dan tak akan
pernah sama. Kamu sengaja bertingkah lebih santai dan tak banyak bicara
seperti ku, ya.... karena itu memang kamu. Dan aku selalu membuntuti mu
dan bergerak mengikuti langkah mu, sepertinya itu pekerjaan ku yang
sangat membuang-buang waktu.
Jelas kita berbeda, jelas
kita tak sama dan aku mulai bisa mengerti itu. Sekarang ku berani
melepas mu jauh, pergi saja sesuka mu. Tak akan ada lagi roda dibelakang
yang terus mengikuti gerakan mu. Ketika kita berbicara hal yang sama,
sesungguhnya aku tak pernah mengerti itu. Sepertinya upaya ku menyukai
apa yang kamu sukai tidak bisa berujung dengan baik.
Ya
sudah lah, kini malam yang semakin larut dan dahi yang sudah semakin
mengkerut. Ku tegas kan sekali lagi kita punya cerita yang berbeda. Tapi
kita punya satu harapan yang sama. Kita akan sama-sama mengetahuinya
nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar