Oleh : Nita Juniati
Fahmi Islami, dengan sosoknya
yang periang memiliki beberapa hobi sederhana. Diakuinya menggambar menjadi salah satu hobi yang ia sukai sejak kecil. “sejak kecil
suka iseng-iseng ngegambar super hero dibuku” ujarnya ketika ditemui di gedung Z
UIN Bandung (15/05). “Hobi menggambar bagi saya, untuk mengeksplorasi
unek-unek yang ada dan dituangkan dalam gambar” tuturnya.
Menggambar
tak hanya menjadi sebuah hobi yang membatu. Keahliannya dalam menggambar, mengukir
sebuah prestasi baginya. Beberapa kali karyanya di muat di salah satu media
massa nasional. Namun, sampai detik ini laki-laki asli Bandung itu belum pernah
mengikuti kompetisi gambar. “ jadi ya hobi saya bukan untuk dikompetisikan,
dan memang belum kepikiran untuk mengikuti kompetisi dibidang itu” ungkapnya
sambil tersenyum kecil.
Tak
sampai disitu, selain hobi nya dalam menggambar laki-laki kelahiran 20 Agustus
itu memiliki hobi bermain bola. Baginya bermain bola dan menggambar adalah
suatu hal yang mirip-mirip. “menggambar itu menggoreskan coretan menjadi sebuah
karya begitupun main bola membuat drible-drible agar mencetak gol untuk sebuah
kemenangan”.
Lain
dengan hobi menggambar yang belum pernah diikut sertakan dalam kompetisi. Hobi bermain bola justru ia mengikuti beberapa kompetisi. Nama nya pernah tercatat
sebagai pemain terbaik dalam liga sepak bola antar jurusan se-UIN Bandung tahun
2011. Hobi nya yang sederhana jelas mengukir prestasi baginya.
Hobi nya dalam menggambar dan bermain bola. Bukan berarti ia tidak menyukai dunia
tulis menulis yang menjadi salah satu keharusan mahasiswa jurnalistik. Ia pun
mulai menekuni dunia menulis. “ Kalau buat nulis, suka sih. Tapi saya lebih
suka nulis sastra” aku salah satu mahasiswa jurnalistik 2011 itu.
Dalam hobi-hobi sederhana yang
dimiliki nya, ia membuat rencana untuk menggabungkan hobi nya menjadi sebuah
karya. “rencana dekat-dekat ini pengen buat komik, dimana dalam komik itu
menceritakan tentang kompetisi bola” paparnya. Hobi menggambar, menulis, dan
bermain bola bisa ia satu padukan dalam komik yang akan segera ia garap.
Menurutnya kunci dari ukiran-ukiran prestasi, bukan dari bisa atau tidak
bisanya meraih prestasi tetapi mau atau tidak meraih nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar